Dengan
pemahaman yang utuh, kita akan lebih mudah memasuki pembahasan lebih dalam
tentang pendidiklan.
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:232), pendidikan berasal dari kata “didik”,
lalu mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” yang artinya
memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperkukan
adanya ajaran, tuntunan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pemikiran. Beberapa
pengertian pendidikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Pengertian Pendidikan menurut Para Ahli
· M.J.
Longeveled
Pendidikan adalah usaha , pengaruh,
perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak agar tertuju kepada
kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak agar cukup cakap melaksanakan
tugas hidupnya sendiri.
·
Thompson
Pendidikan adalah pengaruh lingkungan terhadap
individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan
perilaku, pikiran dan sifatnya.
·
Driakara
Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda
atau pengangkatan manusia.
·
Frederick J. Mc
Donald
Pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan
yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior)
manusia.
·
H. Horne
Pendidikan adalah proses yang terus-menerus
dari penyesuaian yang berkembang secara fisik dan mental yang sadar dan bebas
kepada Tuhan.
·
J.J. Russeau
Pendidikan adalah pembekalan yang tidak ada
pada pada saat anak-anak, akan tetapi dibutuhkan pada saat dewasa.
·
Ki Hajar
Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan
hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya.
·
Ahmad D. Marimba
Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh
si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
·
Ngalim Purwanto
Pendidikan adalah segala urusan orang dewasa
dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan
rohaninya kearah kedewasaan.
·
Insan Kamil
Pendidikan adalah usaha sadar yang sistematis
dalam mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam diri manusia untuk menjadi
manusia yang seutuhnya.
2.
Pengertian Pendidikan Menurut Undang-Undang dan GBHN
· UU
No. 2 tahun 1989
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi
peranannya di masa yang akan datang.
·
UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan nasional
Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan darinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
·
GBHN
Pendidikan adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan
berlangsung seumur hidup.
B.
TUJUAN PENDIDIKAN
Telah kita ketahui bersama bahwa berhasil tidaknya suatu
usaha atau kegiatan tergantung kepada jelas tidaknya tujuan yang hendak dicapai
oleh seseorang. Berdasarkan pada pernyataan ini, maka perlunya suatu tujuan kemudian
menyusun suatu program kegiatan yang objektif sehingga segala energi dan
kemungkinan biaya tidak akan terbuang sia-sia.
Apabila kita mau berbicara tentang pendidikan umumnya,
maka kita harus menyadari bahwa segala proses pendidikan selalu diarahkan untuk
dapat menyediakan atau menciptakan tenaga-tenaga terdidik bagi kepentingan
bangsa, negara, dan tanah air. Maka segenap proses pedidikan termasuk pula
sistem pendidikannya harus ditujukan atau diarahkan pada kepentingan masa
sekarang dan masa-masa selanjutnya.
C.
LANDASAN PENDIDIKAN
Ada beberapa macam mengenai landasan pendidikan yang
diantaranya adalah landasan filosofis, Sosiologis, dan kultural, yang sangat
berperan penting dalam menentukan tujuan pendidikan. Adapun dalam landasan
ilmiah dan teknologi akan mendorong pendidikan itu menuju masa depan. Didalam landasan
pendidikan tersebut terdapat dua landasan yang selalu erat kaitannya dalam
setiap upaya pendidikan. Lebih utamanya dalam pengajaran, yaitu landasan
Psikologis dan landasan Iptek. Landasan psikologis akan membekali tenaga
kependidikan dengan pemahaman perkembangan peserta didik dan cara-cara
belajarnya. Sedangkan landasan Iptek akan membekali tenaga kependidikan,
khususnya guru, tentang sumber bahan ajaran. Pengkajian landasan psikologis dan
landasan iptek tersebut akan membekali tenaga kependidikan suatu pegangan dalam
mewujudkan keseimbangan dan keselarasan yang dinamis antara pengembangan jati
diri peserta didik dan penguasaan iptek tersebut. Berbagai macam landasan
pendidikan itu akan membentuk wawasan yang tepat tentang pendidikan.
sumber: wordpress.com
google.co.id